F.M. Ali Paser
F.M. Ali Paser
  • Aug 30, 2021
  • 9355

Janda Empat Anak Rela Jadi Badut, Demi Cukupi Nafkah Hidup

Janda Empat Anak Rela Jadi Badut, Demi Cukupi Nafkah Hidup
Caption : Rela menjadi badut untuk menghidupi anaknya

PASER - Jika selama ini orang hanya melihat dan hanya tau, ada badut lucu dan mengemaskan ditiap-tiap persimpangan / perempatan lampu merah. Tapi siapa sangka, ternyata dibalik kostum lucu itu, juga ada seorang ibu rumah tangga yang siap dan rela mengambil peran ganda, berpanas-panasan berdiri dan menari-nari di pinggir jalan. Dengan secelumit harapan, dapat memperoleh hasil yang lebih baik.

Seperti penelusuran kali ini, sebut saja Nur Ika wanita kelahiran tahun 1990an yang tertangkap kamera saat mangkal di perempatan, jalan untuk menghibur warga yang melintas di Jl Ahmad Yani, Kelurahan Tanah Grogot, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser Kalimantan Timur.

Ika, saat diwawancarai awak media pada Senin (30/8/2022) pukul 17.00 Wita, menyatakan. Ia biasa mangkal di jalan tersebut, sejak lepas soalat Asar hingga menjelang Maghrib, baru pulang kembali untuk kerumah bersama menemani ke empat buah hatinya.

Sebagai wanita single perent. Saat diwawancarai, Ika mengatakan. Ia telah menekuni pekerjaan sebagai badut lebih dari satu tahun. Yakni sejak masa pandemik copit 19 di bulan Maret 2020 lalu, karna saat itu menurutnya, usaha-usaha lain juga dirasa sepi dan tidak terlalu membutuhkan tenaga kerja. 

Dan ketika ditanya bagaimana perasaannya, saat awal menjadi badut. Dengan santai ia menyatakan, biasa aja. Meski ia akui, ia juga rada canggung saat awal pertama-tama kali berjalan dengan seragam yang dirasanya gobor dan rada berat di badanya. Pungkasnya, dengan surat agak tertawa mengenang awal ia memulai aktifitasnya sebagai badut.

"Tapi ya mau gimana lagii. Namanya juga untuk menyambung hidup mas.Yang pentingkan halal, bisa untuk makan hari-hari dan anak-anak terliat senyum". Paparnya dengan nada halus yang terdengar dari balik kostum badutnya.

Lebih lanjut Ika menerangkan. Dalam menjalani profesinya sebagai badut, ia tidak stay hanya di traffic light atau perempatan lampu merah, tapi terkadang juga sering diundang oleh warga sekitar yang punya hajatan, membantu melakukan perayaan ulang tahun anak-anak warga, baik di dalam gedung maupun dirumah-rumah yang dijadikan tempat acara.

"Kalau diundang menghadiri ulang tahun, biasa bayarannya lumayan besar mas. Bisa sampai Rp.350.000/sekali sewa. Dan itu lumayan banget, untuk memenuhi kebutuhan hari-hari empat anak saya. Apalagi jika hanya dikurangi ongkos sewa kostum". Tuturnya menyampaikan

Menurut Ika, pekerjaan menjadi badut saat ini dirasanya lebih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya serta ke empat anak-anaknya. Ketimbang ia hanya bergantung pada pekerjaan sebelumnya. Saat ia hanya bekerja sebagai pembantu laundry, atau jadi pelayan kedai kopi, bahkan termaksud saat ia hanya jadi ojek penumpang dan kurir barang. Ungkapnya berbagi kisah.

"Jika cuma satu kerjaan, kayaknya saya kewalahan mas, tak sanggup bayar sewa rumah Rp.600.000/bulan. Makanya supaya menutupi kekurangan, terpaksa saya juga harus kerja lebih, memutar otak. untuk bisa melunasi sisa pembayaran sewa sebelumnya dan mencari tempat tinggal baru yang juga lebih murah". Katanya mengakhiri.(*bp)

Bagikan :

Berita terkait

MENU